Amerika Serikat Negara Kekristenan di Dunia? In God We Trust

Hasil gambar untuk God Bless America


WASHINGTON DC - Poling Kebijakan Publik (PPP), melakukan survei nasional yang dilakukan antara 25 mei dan 27 mei terhadap pemilih Partai Republik, hasilnya menakjubkan 97% persen dari Partai Republik ingin mengubah Konstitusi, dan menetapkan Kristen sebagai agama resmi nasional.

Hanya 3 persen menentang menjadikan agama Kristen sebagai agama nasional. Partai Republik tampaknya tidak ada keraguan mengubah Amerika Serikat menjadi negara Kristen.

Hasil jajak pendapat Crosstabs mengungkapkan bahwa dukungan untuk menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi terkuat di antara Mike Huckabee (94 persen), Rick Perry (83 persen), dan Ben Carson (78 persen) pendukung.

Survei PPP juga menemukan bahwa 2/3 pemilih Partai Republik tidak percaya pada pemanasan global, dan 49 persen tidak percaya pada teori evolusi.

Sementara mayoritas orang Amerika mengidentifikasi diri sebagai orang Kristen, kebanyakan orang Amerika di luar GOP (Republik), akan tidak nyaman dengan teologi Dominionist konservatif. Dominionism panggilan untuk memaksakan teokrasi (negara agama) di Amerika di mana agama Kristen dinyatakan sebagai agama resmi, dan bangsa Amerika diatur oleh "hukum Alkitab".

Baca juga 'Apa itu Negara Kristen ?' : ranjesmanurung.blogspot.com/2018/09/apa-itu-negara-kekristenan-dan-apa-saja.html

Pemilih Partai Republik tampaknya terlalu bersemangat untuk merangkul teologi Dominionist, meskipun demikian akan melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS. Kebebasan Agama adalah salah satu prinsip dasar didirikan negara Amerika pada dokumen pendiri kami.

Pemilih Republik bersiap-siap untuk memilih calon yang akan mengganti atau melakukan Amandemen konstitusi Amerika dan mengakhiri kebebasan beragama. Kalangan Independen dan Demokrat harus siap untuk menghentikan calon yang akan membongkar Klausul Pendirian, apakah itu Mike Huckabee, Ben Carson atau salah satu kandidat presiden Partai Republik lainnya.

Amerika adalah negara yang penduduknya sebagian besar beragama Kristen dan dibanding dengan Eropa, orang Amerika tampak lebih religius.

Contohnya, banyak presiden Amerika selesai berpidato, tidak lupa mengatakan, ‘God Bless America,’ dan walaupun Undang-Undang Dasar Amerika dengan jelas memisahkan fungsi agama dan pemerintahan, orang bisa melihat bahwa pemisahan itu kadang-kadang tidak begitu jelas.

Sidang-sidang Kongres Amerika selalu dimulai dengan pembacaan doa, yang dipusatkan pada perlunya mendapat apa yang disebut ‘bimbingan dari Yang Mahakuasa’ untuk menjalankan tugas-tugas penting. Bahkan dalam uang kertas dollar Amerika ada tulisan yang berbunyi “In God We Trust.”

Dalam kaitan kepercayaan ini, di Amerika pernah diadakan studi jangka-panjang yang menyangkut fungsi doa pada pasien-pasien yang terkena penyakit jantung.

Kata laporan dalam harian International Herald Tribune, doa-doa yang dipanjatkan oleh orang-orang Kristen bagi kesehatan pasien yang akan, dan telah menjalani operasi jantung, tidak ada dampaknya sama sekali.

Bahkan, kata laporan tadi, pasien yang baru menjalani operasi jantung dan mendapat kiriman doa, justru menderita lebih banyak komplikasi kesehatan daripada pasien yang tidak didukung oleh doa-doa

Kata dr Richard Sloan, pakar kedokteran pada Universitas Columbia di New York, usaha untuk menghubungkan kepercayaan agama dan ilmu kedokteran tidak ada gunanya, karena keduanya bertolak dari sudut pandangan yang berbeda.

Ke-1,800 orang pasien yang dilibatkan dalam riset tentang doa itu berada di enam rumah sakit itu dibagi dalam tiga kelompok. Dua kelompok mendapat kiriman doa, dan satu kelompok tidak mendapat doa apapun.

Separuh dari pasien yang mendapat kiriman doa itu diberi tahu bahwa ada orang yang memanjatkan doa bagi mereka, sedangkan separuh sisanya hanya diberi tahu bahwa mungkin ada orang yang menyumbang doa.

Limapuluh sembilan persen pasien yang diberi tahu bahwa mereka telah didoakan, justru menderita komplikasi setelah operasi jantung, dibanding 51 persen pada kelompok yang tidak mendapat doa. Pasien-pasien kelompok pertama itu mungkin berpikir, “apakah penyakit saya demikian parahnya sehingga perlu bantuan doa dari orang-orang yang tidak dikenal?”

Referensi : https://www.voaindonesia.com/a/agama...a/4347928.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minum Soda atau Sprite Benar kah Mencegah Kehamilan?

Jangan Mau Gabung Smart In Pays(SIP) Pasti Menyesal - MLM Lagi

Kelebihan dan kekurangan Perguruan Tinggi Negeri Dan Swasta

3 DINASTI CHINA PALING KUAT

Apa itu Dresscode Smart Casual, Tips Pakaian Smart Casual Pria Wanita

Ukuran Kertas Standar ISO dalam unit cm (centimeter) dan Inch (Inci)

Pengertian Perbedaan Domain (COM, CO.ID, NET, ORG, WEB, GOV, BIZ, dan lainnya)

Benarkah Buddha Perintahkan Sembah Yesus Kristus ?

5 PERANG PALING MENGERIKAN SEPANJANG SEJARAH

5 RUDAL ANTI-KAPAL PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH