Problem, Problem Solving and Decision Making
Hidup tanpa sebuah Masalah itu tak mungkin, karena pada dasarnya Hidup ini adalah tak lepas dari belenggu Masalah.
Kita harus menyadari bahwa manusia itu adalah sumber Masalah, karena Permasalahan yang ada di Dunia ini dikarenakan Manusia itu sendiri.
Contoh Masalah :
a. Robby tidak dapat belajar dengan baik. Dua hari berturut-turut tetangganya mengadakan pesta sehingga suasana di tempat tinggal Robby menjadi ingar-bingar. Ia tidak bisa lagi berkonsentrasi dalam belajar.
b. Anis sudah dua hari tidak bisa sekolah karena ia harus menunggu ayahnya yang sakit keras. Anis bingung, ia sebenarnya tidak mau ketinggalan pelajaran. Akan tetapi, ia juga tidak tega harus meninggalkan ayahnya seorang diri dirumah sakit.
Kesimpulan yang menandakan masalah
a. Robby tidak dapat belajar dengan baik.
b. Anis menghadapi ayahnya yang sakit dan ketertinggalan pelajaran di sekolah.
Kita harus menyadari bahwa manusia itu adalah sumber Masalah, karena Permasalahan yang ada di Dunia ini dikarenakan Manusia itu sendiri.
Contoh Masalah :
a. Robby tidak dapat belajar dengan baik. Dua hari berturut-turut tetangganya mengadakan pesta sehingga suasana di tempat tinggal Robby menjadi ingar-bingar. Ia tidak bisa lagi berkonsentrasi dalam belajar.
b. Anis sudah dua hari tidak bisa sekolah karena ia harus menunggu ayahnya yang sakit keras. Anis bingung, ia sebenarnya tidak mau ketinggalan pelajaran. Akan tetapi, ia juga tidak tega harus meninggalkan ayahnya seorang diri dirumah sakit.
Kesimpulan yang menandakan masalah
a. Robby tidak dapat belajar dengan baik.
b. Anis menghadapi ayahnya yang sakit dan ketertinggalan pelajaran di sekolah.
Tingkat kecerdasan (IQ) tiap insan, karena dengan IQ yang tinggi diharapkan bisa memecahkan segala jenis permasalahan dengan cepat dan tepat.
Tingkat kecerdasan menurut penelitian pada usia kita balita 0-5 tahun tingkat kecerdasan (IQ) naik secara signifikan.
Pada dasarnya perkembangan IQ seseorang itu akan terhenti/ stagnan pada usia 17. Karena kebanyakan pribadi melalui umur diatas 17 tahun akan mencari-cari solusi yang aman bagi dirinya sehingga tidak mau mengambil resiko yang tinggi dan tidak siap beranjak dari zona aman.
Safe Zone sebutan yang cocok untuk kita pada saat ini, karena zona aman itu sendiri yang ternyata membuat kita berkembang lebih lambat.
Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk berani mencoba keluar dari zona aman tersebut. Agar dapat merasakan keluar dari zona nyaman dan mencempelung ke Sumber Masalah.
Tolak Ukur Kemampuan kita diukur dari cara kita menghadapi dan menyelesaikan Masalah.
Ada kata kata bijak yang pernah saya dengar;
"Tuhan tidak memberikan Masalah melebihi Kemampuan kita, dan DIA ingin mengajarkan kita lebih Dewasa dengan Masalah"
Problem solving (Pemecahan masalah) dibagi menjadi 3 aspek :
1. Analytical Thinking
Ketika datang ke berpikir analitis, penting untuk mengembangkan kemampuan Anda untuk mengenali masalah mendasar atau masalah berdasarkan tren, asosiasi dan menyebabkan efek hubungan antara kumpulan data.
2. Conceptual Thingking
Pemikiran konseptual membutuhkan keterbukaan terhadap cara-cara baru untuk melihat dunia dan kemauan untuk mengeksplorasi. Tapi setelah pekerjaan selesai analisis dan konsep atau baru pikiran peta muncul, kerja keras mengkomunikasikan visi baru ini dimulai. Pemikir konseptual jika mereka ingin berhasil harus memahami bahwa baru, dan untuk banyak orang, ide-ide asing perlu memelihara dan dukungan.
3. Strategy Thinking
Pemikiran strategis meliputi menemukan dan mengembangkan kejelian strategis kapasitas untuk organisasi, dengan mengeksplorasi semua kemungkinan masa depan organisasi, dan pemikiran konvensional menantang untuk mendorong pengambilan keputusan saat ini.
Dengan adanya Masalah kita dapat lebih banyak Belajar, dan bersyukur karena dengan adanya itu Tuhan akan senantiasa membantu kita untuk melewati Badai dan menjadikan Pribadi kita lebih baik.
1. Analytical Thinking
Ketika datang ke berpikir analitis, penting untuk mengembangkan kemampuan Anda untuk mengenali masalah mendasar atau masalah berdasarkan tren, asosiasi dan menyebabkan efek hubungan antara kumpulan data.
2. Conceptual Thingking
Pemikiran konseptual membutuhkan keterbukaan terhadap cara-cara baru untuk melihat dunia dan kemauan untuk mengeksplorasi. Tapi setelah pekerjaan selesai analisis dan konsep atau baru pikiran peta muncul, kerja keras mengkomunikasikan visi baru ini dimulai. Pemikir konseptual jika mereka ingin berhasil harus memahami bahwa baru, dan untuk banyak orang, ide-ide asing perlu memelihara dan dukungan.
3. Strategy Thinking
Pemikiran strategis meliputi menemukan dan mengembangkan kejelian strategis kapasitas untuk organisasi, dengan mengeksplorasi semua kemungkinan masa depan organisasi, dan pemikiran konvensional menantang untuk mendorong pengambilan keputusan saat ini.
Dengan adanya Masalah kita dapat lebih banyak Belajar, dan bersyukur karena dengan adanya itu Tuhan akan senantiasa membantu kita untuk melewati Badai dan menjadikan Pribadi kita lebih baik.
Komentar
Posting Komentar
Ingatlah untuk selalu memberikan komentar yang sopan dan bermanfaat.