Postingan

Bagaimana Burung Bisa Tak Punya Penis?

Gambar
Penelitian terbaru memberi penjelasan mengapa burung kehilangan penis dalam proses evolusinya. Burung seperti ayam yang secara normal memiliki penis pada saat embrio. Namun, begitu tumbuh dewasa, penis mengalami degradasi. Studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology menunjukkan, penis mengalami reduksi karena banyak burung memiliki "program" genetik yang menghentikan perkembangan penis. Tim peneliti menemukan bahwa gen yang disebut Bmp4 memainkan peranan penting dalam proses ini. Dalam perkembangan ayam, ketika gen Bmp4 aktif, perkembangan penis akan terhenti. Sementara itu, pada bebek yang masih mempertahankan penisnya, gen tersebut tetap inaktif. Karena tak punya penis, ayam dan burung lain yang juga tak memiliki penis harus mengembangkan cara reproduksi selain dengan penetrasi.  Baik burung jantan maupun betina memiliki pembukaan yang disebut kloaka. Ketika kloaka jantan dan betina bersentuhan, maka sperma akan ditransfer. Mekanisme transfer sperma ini sering dis...

Ujud Monster Raksasa Laut Tertangkap Kamera

Gambar
Pakar biologi kelautan dari Lousiana State University, salah satunya Mark C Benfield, bekerja sama  dengan perusahaan pengeboran minyak lepas pantai di wilayah Teluk Meksiko berhasil menangkap gambar monster raksasa. Sekilas bentuknya seperti lempengan piring terbang. Jangan terkejut dan berasumsi yang bukan-bukan, ujud ini sebenarnya  Ikan dayung raksasa (Regalecus glesne) atau oarfish, yang selama ini misterius karena jarang dijumpai dalam kondisi hidup.    Ikan dayung raksasa (Regalecus glesne) tertangkap kamera. | Marc C. Benfield   Seperti dilansir oleh Daily Mail, ilmuwan berhasil mengobservasi ikan dayung lima kali selama observasi dari tahun 2008 hingga 2011. Ikan dayung yang direkam dalam video kali ini punya panjang 2,44 meter. Ikan dayung terpanjang yang pernah dijumpai punya panjang hampir 8 meter. Ikan dayung raksasa pertama kali dijumpai pada tahun 1772 oleh biolog asal Norwegia, Peter Ascanicus. Spesies ini juga disebut ikan raja...

Akhirnya Misteri Batu Bergerak pun Terkuak

Gambar
Batu bergerak di Death Valley National Park, California selama ini menjadi misteri. Apa penyebabnya dan mengapa bisa bergerak sendiri? Disebutkan sebelumnya, meski berbobot berat, batu-batu itu dapat berpindah tempat di danau kering Racetrack Playa. Bahkan meninggalkan jejak dalam di lumpur kering itu. Orang-orang semakin dibuat penasaran karena jejak yang dihasilkan bermacam-macam. Ada yang membentuk kurva sepanjang 250 meter, ada juga yang menciptakan garis lurus. Sementara ini hipotesa yang berkembang adalah, debu yang memindahkan batu-batu seberat ratusan kilogram tersebut. Sementara peneliti lain percaya, angin kencang yang melintasi danaulah penyebab batu meluncur di tanah. Tapi tak ada satu pun dari teori itu yang memiliki penjelasan ilmiah. iliketowastemytime.com Pada 2006, Ralph Lorenz, ilmuwan NASA menyelidiki kondisi cuaca di Saturnus dan kemudian membandingkannya dengan yang terjadi di Death Valley itu. Lorenz pun mengambil sampel Ontario Lacus, danau hidrok...

10 Hewan yang Pernah Jadi Astronot

Gambar
Demi ilmu pengetahuan yang dikirim ke luar angkasa bukan hanya manusia sebagai astronot, beberapa jenis hewan pun pernah mencicipi rasanya 'jalan-jalan' dengan pesawat antariksa. Uniknya lagi, hewan-hewan tersebut punya nama masing-masing. Apa sajakah? Kita lihat daftarnya berikut ini. 1. Monyet dari Iran Bulan Januari 2013 (28/01) kemarin, pemerintah Iran mengumumkan bahwa mereka berhasil mengirimkan seekor monyet ke luar angkasa. Pengiriman monyet ke luar angkasa ini adalah salah satu dari proyek pemerintah Iran yang tergolong sukses. Sebelumnya mereka juga pernah mengirimkan beberapa hewan lain seperti tikus, kura-kura dan cacing ke angkasa luar. 2. Laika dari Rusia Laika adalah nama seekor anjing Rusia dan menjadi hewan pertama yang berhasil dikirimkan ke luar angkasa pada tahun 1957. Sayangnya, pemerintah Rusia hanya memikirkan cara mengirimkan hewan tersebut saja dan tidak memikirkan cara mengembalikannya ke bumi. 3. Able dari Amerika Serikat ...

Tranplantasi Kepala Jadi Kenyataan

Gambar
Ada yang pernah dengar ilmu Rawa Rontek (kepala-putus) ? Ilmu tingkat tinggi ini konon dikuasai oleh Pitung, sang pendekar legenda Betawi. Ia kebal segala senjata, walau kepalanya terpenggal masih bisa tersambung dan hidup lagi.  Kalau kesaktian semacam itu berbau mistis, tapi tidak bagi ilmu kedokteran dewasa ini. Kabar mengejutkan datang dari Italia. Sebuah proyek yang disebut HEAVEN mengumumkan dalam sebuah jurnal Surgical Neurology International, penyambungan atau transplantasi kepala pada manusia semakin mendekati kenyataan. Ilustrasi artis menggambarkan bila transplantasi kepala jadi kenyataan, bukan tak mungkin menghidupkan kembali presiden dunia yang telah mati Dalam jurnal disebutkan Dr Sergio Canavero menguraikan prosedur untuk mengambil kepala dari donor dan menanamkannya ke tubuh orang lain. Langkah ini melibatkan induksi hipotermia dan memotong syaraf sumsum tulang belakang dengan 'pisau ultra-tajam', sehingga dapat menyatu dengan sumsum tulang belakang donor...

Memahami Mahluk Halus Dengan Ilmu Fisika

Gambar
Fenomena mahluk halus selalu menarik dibicarakan. Masalah ini diterangkan dalam berbagai sisi keilmuan, menurut agama hingga sains. Percaya akan keberadaan mahluk halus memang wajib, namun menyikapi dengan logika sehingga menempatkan mahluk gaib bukan sebagai kultus yang mesti ditakuti, diberi 'makan' atau dikerematkan. Dengan memahami konsep mahluk halus secara ilmu pengetahuan mungkin akan membuat kita lebih berani dan tidak takut berlebihan.  Ilustrasi hantu Nah, menurut hukum fisika setidaknya ada 3 teori tentang mahluk halus, yakni: 1. Hukum kekekalan energi  Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas. Nah ketika manusia mati, energi yang ada dal...

Penemuan Teknologi Suara Bisa Mengangkat Benda

Gambar
Penemuan-penemuan baru semakin mencengangkan beberapa tahun terakhir. Kini, para ilmuwan sudah bisa mengangkat benda hanya dengan bantuan suara. Pengangkatan benda (levitasi) dengan gelombang suara sebenarnya sudah dikenal sejak beberapa dekade lalu. Para ilmuwan menggunakan transducer untuk memproduksi gelombang suara dan reflektor untuk memantulkan gelombang sehingga menghasilkan gelombang transversal. thedailydigest.org "Gelombang transversal adalah gelombang yang dihasilkan seperti saat Anda memetik gitar. Senar bergerak naik dan turun, namun terdapat dua titik yang akan selalu tetap," ujar Daniele Foresti, insinyur mesin di ETH Zurich di Swiss sekaligus penulis pendamping dari studi tersebut. Dengan menggunakan gelombang transversal, para ilmuwan dapat mengangkat setetes kecil cairan. Sayangnya dalam metode sebelumnya gelombang hanya mampu mengangkat benda yang relatif kecil. Cairan yang diangkat pun akan melayang secara terpisah. Benda tidak dapat dipindah...

Kulit Pisang Bisa Jadi Tisu

Gambar
Pisang memang benar-benar tumbuhan multi guna. Sebuah penemuan baru dari Univeristas Negeri Yogyakarta bisa menyulap kulit pisang jadi bahan baku pembuatan tisu.  Ridhani, ketua tim peneliti dari Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta memberi alasan pemilihan kulit pisang, "Kulit pisang memiliki tekstur yang tebal dan mengandung selulosa, merupakan bahan pembuatan tisu."   Selain itu, menurut dia, kulit pisang juga memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan lemak yang cukup baik, sehingga memiliki banyak manfaat untuk kulit, seperti menghilangkan jerawat dan kutil kecil, menyembuhkan psoriasis, dan membantu luka menjadi kering lebih cepat. Proses pembuatan Kulit pisang dicuci bersih dengan akuades, kemudian diiris kecil-kecil dengan pisau sesuai dengan kebutuhan. Ketika mengiris kulit pisang sebaiknya mengenakan sarung tangan. Selanjutnya semua irisan kulit pisang dikeringkan dengan sinar...

Tahukah Kamu? Saat Bulan Purnama, Waktu Tidur Berkurang

Gambar
Dalam Jurnal Current Biologi, para peneliti mengemukakan jam tidur manusia berkurang mengikuti siklus bulan. Awalnya, diketahui siklus bulan - disebut circalunar clock - memengaruhi serangga dan reptil. Belakangan, ternyata juga berpengaruh pada manusia. "Siklus lunar tampaknya mempengaruhi tidur manusia, bahkan ketika seseorang tidak 'melihat' bulan dan tidak menyadari fase bulan yang sebenarnya," kata rekan penulis studi Christian Cajochen, dari University of Basel di Swiss.   livescience.com Pada proses penelitian, Cajochen dan timnya empelajari 33 relawan di laboratorium. Sementara mereka tidur, pola subyek 'otak, gerakan mata, dan sekresi hormon dipantau. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar bulan purnama, para relawan tidur kurang dan aktivitas otak mereka yang berhubungan dengan tidur nyenyak turun 30 persen. Mereka juga butuh waktu sekitar lima menit lebih lama untuk tertidur dan menunjukkan berkurangnya melatonin - hormon yang dikenal untu...

Alasan Ilmiah Manusia Melihat Cahaya Menjelang Ajal

Gambar
Saat menjelang kematian - bahkan mati suri, banyak orang melaporkan seperti melihat cahaya terang. Pengalaman ini menimbulkan pertanyaan di benak ilmuwan, apa penyebabnya? Dalam studi terbaru, seperti diberitakan BBC, Selasa (13/8/2013), ilmuwan mengungkapkan bahwa cahaya terang yang dilihat saat mendekati kematian (disebut  NDE: Near Death Experience ) mungkin saja dipicu oleh lonjakan aktivitas elektrik pada zona otak yang bertanggung jawab untuk penglihatan.   livescience.com     "Banyak orang mengira otak tidak aktif atau ada dalam aktivitas rendah (hipoaktif) setelah seseorang dinyatakan meninggal secara medis. Kami menunjukkan jika bukan hal tersebut yang terjadi," ujar Dr Jimo Borjigin dari University of Michigan yang menjadi penulis utama studi ini. "Justru, maka otak menjadi lebih aktif saat menjelang kematian daripada ketika seseorang masih hidup," tambah Borjigin  yang memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Proceedings of the N...